Senin, 06 Juni 2016

David Copperfield Bocor di Pengadilan Soal Trik 'Menghilangkan Orang' - MandiriQQ


Siapa yang tidak mengenal sosok seorang David Copperfield. Triknya yang sangat hebat mampu menghilangkan banyak orang dalam sekejap. Pastinya banyak sekali orang yang terkagum-kagum dengan keahlian sang ilusionis dunia tersebut.

Namun Trik tersebut terkuat di dalam dokumen pengadilan. Disebabkan salah seorang sukarelawan dari penonton yang terlibat dalam aksi 'menghilangkan banyak orang', melapor ke pihak berwenang akibat kerusakan otak permanen yang dideritanya.

Seorang pria kelahiran London, bernama Gavin Cox tiba-tiba diminta naik ke panggung oleh Copperfield di Hotel MGM dan Casino pada November 2013. Cox yang berprofesi sebagai koki adalah salah satu dari 13 sukarelawan dari penonton dan dikerangkeng oleh Copperfield untuk kemudian 'dihilangkan'.

Ternyata, saat dikerangkeng dan ditutup oleh kain, para partisipan itu dilarikan ke jalan rahasia yang menghubungkan panggung dan luar gedung pertunjukan. Mereka harus bergegas sebelum Copperfield membuka kain penutup mengatakan mereka menghilang kepada penonton. Lantas, gerombolan itu muncul secara ajaib di belakang tempat duduk penonton.

Namun, rencana tak berjalan mulus bagi Cox. Ia mengatakan terlalu cepat melangkah ke jalan rahasia di sisi panggung. Akibatnya ia terjatuh di keriuhan para sukarelawan lain yang terburu-buru berlari menuju jalur rahasia itu. Akibatnya tulang bahu Cox bergeser.

Cox mengklaim ia melakukan berbagai tindakan operasi di punggung dan leher akibat insiden terjatuh itu. Dandokter mendiagnosis adanya kerusakan permanen di otaknya, bentuk lain dari Parkinson.

Sementara itu pengacara sang ilusionis mengatakan kalau selama ini kliennya telah melakukan aksi selama 15 tahun dengan lebih dari 100.000 sukarelawan. "Sejarah dari pertunjukkannya sudah berbicara sendiri. Kami menolak segala tuduhan. Dan tak bisa berbicara lebih lanjut karena ini masih proses hukum," ujar pengacara Copperfield. Rencananya pengadilan pertama akan dilakukan Januari 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar